Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

KIDUNG LINGSIR ING WENGI

KIDUNG LINGSIR ING  WENGI (Karya asli Sunan Kalijogo / R. Said) Meniko release mocopat Kidung Lingsir Ing Wengi versi suguhan gubahan tampilan yang update zaman. LIRIK KIDUNG RUMEKSO ING WENGI 1. Ana kidung rumekso ing wengi 2. Teguh hayu luputa ing lara 3. Luputa bilahi kabeh 4. Jim setan datan purun 5. Paneluhan tan ana wani 6. Niwah panggawe ala 7. Gunaning wong luput 8. Geni atemahan tirta 9. Maling adoh tan ana ngarah ing mami 10. Guna duduk pan sirno Artinya : Ada sebuah kidung doa permohonan di tengah malam. Yang menjadikan kuat selamat terbebas dari semua penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin dan setan pun tidak mau mendekat. Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat, guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuri pun menjauh dariku. Segala bahaya akan lenyap. 11. Sakehing lara pan samya bali 12. Sakeh ngama pan sami mirunda 13. Welas asih pandulune 14. Sakehing braja luput 15. Kadi kapuk tibaning wesi 16. Sakehing wisa tawa 17. Sat...

WAHYU MAHKUTHA RAMA

WAHYU MAHKUTHA RAMA   Dikenal dengan nama ajaran HASTABRATA yang artinya HASTA adalah 8 dan BRATA adalah tingkah laku atau watak. Jadi HASTABRATA adalah merupakan 8 pedoman ilmu standard perilaku manusia dalam leadership & Manajemen. Sekilas kacarita HASTABRATA telah di-wejangkan oleh Raden Regowo (Titisan Bhatara Wisnu) dari Ayodya kepada adiknya Barata sebelum dinobatkan menjadi raja di Ayodya bergelar Prabu Barata (Dalam Cerita Romo Tundung). Yang kedua oleh Raden Regowo juga (Titisan Bhatara Wisnu) dari Ayodya kepada Raden Wibisono sebelum dinobatkan menjadi raja di Alengka yang berganti nama menjadi Sindelo bergelar Prabu Wibisono (Dalam Cerita Bedah Alengko). Yang ketiga Sri Bathara Kresna (Titisan Bhatara Wisnu) dari Dworowati mewejangkan rahasia ilmu HASTABRATA (Dalam Cerita Wahyu Makutoromo) Raden Arjuna, sbg penengah Pendawa yang telah menjalani “Perilaku” prihatin dengan cara bertapa. Dikatakan bahwa ke-delapan unsur alam semesta tersebut dapat menjadi telada...

GELAR KEBANGSAWAN JAWA

Gelar kebangsawan Jawa   Dulu, gelar kebangsawan banyak membuat orang lain iri karena dengan gelar itu mereka mendapatkan keistimewaan. Mungkinkah orang yang bukan keturunan raja bisa mendapatkan gelar kebangsawanan? Julius Pour menuliskannya dalam Setiap Orang Bisa Memiliki Gelar Raden dalam Majalah Intisari edisi November 1974, seperti berikut ini. Ada berbagai macam gelar dipergunakan orang, dalam lingkungan kerabat kerajaan Jawa. Sebagian diantara gelar tersebut meniunjukkan jabatan mereka dalam pemerintahan keraton, Sisanya menunjukkan tingkatan pemiliknya dalam urutan daftar keluarga Raja. Bagaimana pun juga, gelar yang dimiliki seseorang akan menentukan tempat duduk mereka dalam protokol keraton, ketika menghadap Raja. Yang umum dan banyak sekali pemakainya, karena merupakan gelar bangsawan terrendah, adalah “Raden". Mereka yang menaruh “Raden” dimuka nama aslinya menunjukkan, sang pemilik masih merupakan keturunan langsung dari seorang Raja Jawa atau seorang ...